Selasa, 10 Desember 2013

renungan perempuan canik

dewasa ini, dipuji makin tak terkendali,
semakin lupa bahwa itu adalah karunia ilahi,
dengan kesombongan yang tak sepantasnya,
seolah melebihkan dari yang membuat,
hanya karena dipinjami untuk sementara,
yang nantinya akan diambil oleh pemiliknya,

seolah bertrimakasih pada yangmemuji, tanpa ingat yang membuat,
seolah lupa bahwa itu akan di ambil kembali,

jika dulu ada cerita, seorang wanita cantik, yang karena kecantikanya hingga membuat seorang pemuda terpikat bukan main. kemudian dikirim suratlah wanita tersebut. singkat cerita dengan surat pula ditanyailah pemuda tersebut penyebabnya terpikatnya pemuda itu terhadapnya. sang pemuda menjawab karena keindahan mata wanita itu. kemudian dicongkelah kedua bola matanya dengan pisau dapur yang kemudian melalui pembantunya dikirimlah kepada pemuda itu serambi menulis “wahai pemuda kalau kiranya kedua mata ini yang membuatmu terpikat, maka aku berikan kepadamu kedua bola mataku. Karena aku sendiri menjadi gelisah ternyata kedua mataku membawa fitnah bagimu”, dan alangkah terkejutnya dan menyesalnya pemuda tersebut melihat apa yang dikirimkan wanita yang dicintainya itu. dan kemudian perubahan total terjadi pada pemuda tersebut.

penyebabnya kenapa wanita tersebut mencongkel kedua bola matanya adalah karena tuhan yang maha esa, karena wanita tersebut takut pada Allah, karena wanita tersebut takut akan membuat peria itu menjadi lupa kapada Allah kerena berpaling padanya,

kemudian saya bertanya bagaimana dengan wanita saat ini yang terus berbangga diri lupa akan siapa yang memberi?, apakah ucapan terimakasih yang diberikan kepada orang lain yang memuji karena pinjaman dari ilahi robi itu pantas?, masih adakah yang akan melakukan hal yang sama?,


ya mungkin karena pujian itu telah menggelapkan sebagian dari hatinya.

Tidak ada komentar:
Write komentar